Puluhan anggota Gerakan Pemuda Ansor Gresik membakar LKS
(lembar kerja siswa) Sejarah yang menuduh KH Abdurahman Wahid terkena masalah korupsi Bulog Gate dan Brunai Gate.
Pembakaran di depan Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Arief Rahman Hakim, Selasa (11/12).
Aktifis Ansor berorasi di depan kantor Diknas Gresik. Tak lama kemudian seluruh massa
Ansor masuk ke ruang Kepala Diknas M Nadlif. Dalam dialog itu, M Nadlif
menyebutkan bila pihaknya sudah mengumpulkan semua kepala SMA/MA se-Kabupaten
Gresik untuk mengklarifikasi LKS Sejarah yang menyesatkan tersebut.
“Kami sudah kumpulkan kepala sekolah. Hasil dari klarifikasi
kami, ternyata di Gresik hanya ada dua SMA yang menggunakan LKS tersebut.
Yaitu, di SMA Negeri 1 Manyar dan SMA Islam Duduksampeyan. Hanya di SMA Islam
Duduksampeyan sudah ditarik dan tidak dipakai,” ungkapnya di hadapan massa Ansor Gresik.
Hanya, Nadlif menyebut bila pihaknya kecolongan atas
terpakainya LKS Sejarah di SMA Negeri 1 Manyar. Namun, pihaknya tidak dapat
berbuat banyak, karena pemilihan LKS tersebut menjadi kewenangan gurunya.
Bahkan, seharusnya LKS Sejarah itu yang membuat gurunya.
“Tetapi di SMA Negeri 1 Manyar, gurunya ingin yang mudah
dengan memakai LKS terbitan CV Hayati Tumbuh Subur,” tegasnya lagi.
Meski begitu, Nadlif menyebutkan bila Kepala SMA Negeri 1
Manyar sudah menarik dan tidak memakai LKS Sejarah tersebut. Pihak SMA Negeri 1
Mnayar sudah menegur guru mata pelajaran Sejarah. Bahkan, Kepala SMA Negeri 1
Manyar dan dirinya selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan sudah membuat surat permintaan maaf
kepada masyarakat Nahdliyyin.
“Surat
tersebut akan kami tembuskan ke Pengurus GP Ansor Gresik,” katanya.
Pernyataan tersebut ternyata belum membuat pengurus GP Ansor
Gresik puas. Wakil Ketua PC GP Ansor Gresik M Sholahuddin menegaskan, bila
permintaan maaf bukan hanya ditujukan kepada warga Nahdliyyin. Tetapi, harus
ditujuklan mepada masyrakat Indonesia,
karena Gus Dur bukan hanya milik warga NU, tetapi milik Bangsa Indonesia.
“Kami juga meminta Diknas membuat surat keberatan atas terbitnya LKS Sejarah
oleh CV Hayati Tumbuh Subur. Bahkan, harus di-black list. Karena penerbit itu memuat pelajaran yang menyesatkan
bagi sejarah Indonesia,”
tukasnya lagi.
0 komentar