Ulat bulu jenis jarak ini mulai ada di kelurahan Kemuteran 1 Mei lalu dan langsung dedaunan yang ada di pohon dalam rumah dan tambah banyak serta diketahui pihak kelurahan Kemuteran pada selasa (3/5).
Sekcam Gresik, Budi Raharjo beserta petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Gresik melakukan cek lokasi ke rumah kosong di perkampungan padat penduduk di Jalan Fakih Usman X/9. Dalam identifikasi sumber habitat ulat, petugas menemukan serangan ulat telah menghabiskan seluruh daun pada tanaman tersebut. Bahkan ulat telah merambah ke tempat lain, mulai dari genting-genting rumah penduduk, hingga beberapa tanaman kecil disekitarnya juga ikut diserang.
Sesuai pengamatan Petugas POPT Kecamatan Gresik, Herry Nuryanto ulat yang menyerang di kecamatan Gresik ini berbeda dengan ulat yang menyerang beberapa tempat di Gresik beberapa saat yang lalu. Salah satu upaya pembasmian yaitu dengan menebang pohon yang terserang. Namun karena daun pohon tersebut sudah habis, maka ulat-ulat itu berupaya untuk bermutasi ke tempat lain dengan membuat jaring-jaring rambut.
“Kami Juga menghimbau apabila serangan sudah parah dan tanaman tersebut sudah tidak bisa direhabilitasi, maka sebaiknya dicabut atau dimusnahkan.” pinta Herry.
Sementara itu, masyarakat sekitar mengaku resah atas keadaan ini, Zulaikha misalnya, menyatakan resah.”sudah tiga hari ini, kami sekeluarga tidak tenang. Soalnya ulat masuk sampai dalam rumah. Terutama di dapur, ulat-ulat bergantungan dari atas plafond bikin saya begidik.” Terang Zulaikha.
Pengakuan senada disampaikan Zainudin yang rumahnya ada diseberang Zulaikha. Zainudin mengaku selalu siap didepan teras rumahnya sambil membawa sapu. “setiap saat saya menyapu. Soalnya setiap angin berhembus ulat-ulat selalu ada” ujarnya.
Tak hanya warga, beberapa pejalan kaki yang kebetulan melintas di depan juga harus ekstra waspada. Kerana mereka bisa saja kejatuhan ulat-ulat tersebut yang memang begelantungan diatas gang. Apalagi beberapa diantaranya banyak yang merambat diatas genting dan siap terbang ketika tertiup angin. (sdm/tik)
Sekcam Gresik, Budi Raharjo beserta petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Gresik melakukan cek lokasi ke rumah kosong di perkampungan padat penduduk di Jalan Fakih Usman X/9. Dalam identifikasi sumber habitat ulat, petugas menemukan serangan ulat telah menghabiskan seluruh daun pada tanaman tersebut. Bahkan ulat telah merambah ke tempat lain, mulai dari genting-genting rumah penduduk, hingga beberapa tanaman kecil disekitarnya juga ikut diserang.
Sesuai pengamatan Petugas POPT Kecamatan Gresik, Herry Nuryanto ulat yang menyerang di kecamatan Gresik ini berbeda dengan ulat yang menyerang beberapa tempat di Gresik beberapa saat yang lalu. Salah satu upaya pembasmian yaitu dengan menebang pohon yang terserang. Namun karena daun pohon tersebut sudah habis, maka ulat-ulat itu berupaya untuk bermutasi ke tempat lain dengan membuat jaring-jaring rambut.
“Kami Juga menghimbau apabila serangan sudah parah dan tanaman tersebut sudah tidak bisa direhabilitasi, maka sebaiknya dicabut atau dimusnahkan.” pinta Herry.
Sementara itu, masyarakat sekitar mengaku resah atas keadaan ini, Zulaikha misalnya, menyatakan resah.”sudah tiga hari ini, kami sekeluarga tidak tenang. Soalnya ulat masuk sampai dalam rumah. Terutama di dapur, ulat-ulat bergantungan dari atas plafond bikin saya begidik.” Terang Zulaikha.
Pengakuan senada disampaikan Zainudin yang rumahnya ada diseberang Zulaikha. Zainudin mengaku selalu siap didepan teras rumahnya sambil membawa sapu. “setiap saat saya menyapu. Soalnya setiap angin berhembus ulat-ulat selalu ada” ujarnya.
Tak hanya warga, beberapa pejalan kaki yang kebetulan melintas di depan juga harus ekstra waspada. Kerana mereka bisa saja kejatuhan ulat-ulat tersebut yang memang begelantungan diatas gang. Apalagi beberapa diantaranya banyak yang merambat diatas genting dan siap terbang ketika tertiup angin. (sdm/tik)
0 komentar
Posting Komentar