
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Gresik Migas milik Pemkab Gresik terancam gulung tikar atau kolaps. BUMD yang mengelola minyak dan gas (migas) di Gresik itu tidak bisa berkembang sesuai target, terlebih tahun 2010 ini tidak mendapatkan suntikan dana dari APBD 2010.
“Di APBD 2010, tidak ada alokasi anggaran untuk BUMD Migas. Pihak BUMD Migas sendiri pada Rancangan APBD 2010 lalu tidak mengajukan anggaran. Tapi, kalau BUMD Migas membutuhkan anggaran untuk aktivitas pengelolahan, nanti kami bisa menganggarkan pada Perubahan APBD 2010,” kata Zulfan Hasyim, Ketua DPRD Kab. Gresik.
Zulfan mengaku ingin bertemu Direktur BUMD Migas untuk membicarakan soal perkembangannya. Perusahaan itu diharapkan bisa mengelola migas di Gresik. “Untuk sementara, kami ingin BUMD Migas bisa bertahan eksis dulu, soal profit bisa dipikir kemudian ketika BUMD itu sudah bisa beroperasi dengan baik,” katanya.
General Manager BUMD PT Gresik Migas, Yus Prajidakarna, beberapa waktu lalu mengakui pihaknya belum mengelola migas. “Kami baru menjalankan ekspedisi bekerja sama dengan perusahaan yang ada di Gresik,” katanya.
Kendati demikian, pihak manajemen BUMD Migas tetap berupaya agar tetap eksis. Manajemen akan menggandeng beberapa perusahaan migas di Gresik untuk mengelola migas dengan sistem bagi hasil. “Kami sekarang tengah lakukan penjajakan kerja sama dengan PT Pertamina untuk membuat stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) di wilayah Duduksampeyan,” terangnya. (surabaya post)
Desember 19, 2011 7:37 PM
Terima kasih infonya
Tapi apakah akhirnya Gresik Migas masih eksis di tahun 2012 ini?
Beritanya jarang soalnya
Terim kasih
LQ