Antisipasi tawuran pelajar dan anak, Pemkab Gresik
mensosialisasikan Program Penanganan Permasalahan Sosial anak kepada beberapa elemen masyarakat. Pelaksanaan
sosialisasi yang berlangsung di ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Kamis
(1/11). Acara dibuka oleh Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, M.Si.
Pesertanya sebanyak 100 orang yang terdiri dari kelompok
masyarakat yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik, Forum
Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FK-PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan, Kepala Sekolah, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Kasi Kesra
Kecamatan.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Gresik menyatakan miris
dengan perilaku anak-anak selama ini. “Tercatat ada 112 kasus tawuran pelajar dan
12 korban meninggal dunia dalam kurun waktu tahun 2012 yang masuk dan tercatat
di Kepolisian se Indonesia. Keadaan ini sungguh kami sangat prihatin. Mereka
seakan telah menghilangkan jati diri sebagai anak Indonesia” katanya.
Melalui kesempatan ini, Qosim mengajak agar para orang tua
lebih memperhatikan terhadap perkembangan anak. Tak hanya perkembangan fisik,
tapi perkembangan phsychis juga perlu diperhatikan. “saya melihat sekarang para
orang tua lebih memperhatikan kebutuhan kendaraannya, gadget serta kebutuhan
fisik lainnya. Padahal yang lebih penting adalah kebutuhan jiwa, ilmu dan Agama.
Perilaku anak adalah tanggung jawab orang tua” kata Qosim mengingatkan.
Kepala Dinas Sosial Gresik Agus Budiono dalam keterangannya
mengatakan, Program ini dilaksanakan berawal dari keprihatinan kita. Betapa banyaknya
perselisihan serta tindakan criminal lainnya yang aktornya anak-anak. Padahal
meskipun anak tetap saja ada sangsi. Baik sangsi hukum ataupun sangsi sosial.
Tak hanya itu, dengan perilaku negative maka akan menghilangkan masa depan
anak.
editor: sutikhon
0 komentar