Tepat di Hari jadi kota Gresik ke 525 yaitu pada Jum’at
(9/3) Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto meresmikan Gedung Wahana
Ekspresi, Seni dan Olahraga, KRT Poesponegoro.
Gedung yang dibangun diatas bozem Tlogodendo Gresik ini
sebelumnya dinamakan gedung Wahana Kreasi Tlogodendo (WKT). “Untuk menghormati
Bupati Pertama Gresik, maka gedung ini dinamakan gedung KRT Poesponegoro” ujar
Bupati saat peresmian gedung tersebut.
Resepsi peresmian ini sangat meriah. Selain dihadiri oleh
Muspida, Pejabat Pemkab Gresik, Tokoh masyarakat, serta berbagai kalangan dari
organisasi masyarakat juga Lembaga swadaya masyarakat. Pada peresmian kali ini
turut hadir beberapa Mantan Bupati, Sekda dan Janda Bupati. Tampak hadir
diantaranya Mantan Bupati Wasiaji, Amiseno, Soewarso, dan isteri mantan Bupati Almarhum
Djuhansyah. Selain itu tampak juga mantan Sekda Suhermanto dan Gunawan serta
Isteri Mendiang Mahmud Zain.
Dalam Pidato peresmian Bupati Gresik menyatakan permintaan
maaf atas peresmian ini karena Gedung KRT Poesponegoro ini belum di Flooring (lantai).”Kami
belum sempat memasang lantai karena gedung ini terus menerus dipakai untuk
kegiatan. Kami selaku pengelola sedikit kewalahan, karena saat ini sudah banyak
yang antri untuk memakai” ujar Bupati.
Pada penandatanganan Prasasti peresmian, Bupati membacakan
beberapa pejabat dan Muspida yang yang terlibat pada pembangunan Gedung Wahana
Ekspresi ini. Katanya,” mulai kali ini setiap peresmian akan ditulis juga
orang-orang yang berjasa atau dimasa dia menjabat agar namanya tertulis dan
dapat dikenang sepanjang masa” tambah Bupati.
Tentang Gedung Wahana Ekspresi, Seni dan Olahraga, KRT
Poesponegoro, Sekda Gresik, Mohammad Najib selaku Ketua Panitia mengatakan
telah menghabiskan dana sebesar Rp. 7 milyar. “dana ini terbagi masing-masing
Rp. 2,5 milyar untuk ruang terbuka hijau (RTH) yang berasal dari dana APBN
sedang pembangunan gedungnya dibiayai APBD Gresik sebesar Rp. 4,5 milyar”. Menurut Najib, pada 2012 masih ada pembangunan
lagi yaitu pembangunan pengembangan untuk Pedagang kaki lima (PKL).
Sementara mantan Bupati Amiseno yang diberi kesempatan untuk
menyampaikan kesan tentang Gresik, mengaku bangga akan perkembangan Gresik. “memang
untuk bisa maju, Pemimpin harus berani dan inovatif” katanya. Tentang Gedung
Ekspresi diatas bozem ini, Amiseno punya kesan khusus. “dulu yang menguruk
bozem ini adalah saya. Lalu saya pergunakan tempat ini untuk sholat Ied yang
pertama. Tujuan saya, agar seluruh staf saya bisa sholat Ied ngumpul dan
silaturahmi bersama”ungkapnya mengenang.
Amiseno yang didampingi isterinya itu tampak merasa enjoy
dengan keadaan ini. Terbukti setelah mengakhiri pesan dan kesannya, Mantan
Bupati ini mendaulat isterinya untuk menghadiahkan sebuah lagu. Terlantunlah suara
emas ibu Amiseno yang membawakan lagu, Aku Jatuh Cinta karya Rinto Harahap yang
biasa dinyanyikan oleh Almarhum Broery Marantika Pesolima. (sdm)
0 komentar