Hujan yang terus mengguyur kota santri, ditambah dengan meningginya air Bengawan Solo, mematik Pemkab Gresik berupaya keras melakukan upaya antisipasi ke sejumlah daerah rawan bencana. Jika sebelumnya memantau daerah Gresik Selatan, kali ini Pemkab Gresik melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik terjun langsung ke sejumlah daerah rawan bencana di wilayah Gresik Utara, Kamis (12/1).
Rombongan Pemkab Gresik dipimpin Wabup H.Moch.Qosim didampingi Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Hari Sucipto berserta sejumlah kepala SKPD turun langsung ke Desa Sidomukti Kecamatan Bungah. Di daerah yang kerap menjadi langganan banjir ini, Wabup meminta kepada warga untuk turut bersama-sama Pemkab Gresik berupaya mengatasi musibah banjir. "Pemkab Gresik melalui BPBD siap membantu masyarakat untuk menanggulangi musibah banjir. "Njenengan sedanten (masyarakat,Red) jangan khawatir, Pemkab Gresik siap bersama-sama masyarakat mengantisipasi bencana banjir. Apalagi, saat ini Pemkab Gresik juga tengah membangun Bendungan Greak Sembayat (BGS), yang salah satu fungsinya juga untuk mencegah banjir," tegas Wabup yang diamini oleh Kepala BPBD Gresik, Hari Sucipto.
Usai di daerah rawan bencana di Desa Sidmukti Bungah, rombongan langsung bergerak menuju Desa Karangcangkring Kecamatan Dukun. Dalam kesempatan tersebut, selain meminta warga tetap tenang dalam menghadapi segala musibah, Wabup juga menyerahkan bantuan unit pengolah pupuk sebesar Rp. 340 juta. Tidak hanya itu, masyarakat di kawasan Gresik Utara juga digerojok sejumlah bantuan lainnya, diantaranya bangunan kandang, rumah kompos, kendaraan roda tiga, alat pengolah pupuk, dan 35 ekor sapi. Bantuan tersebut merupakan bantuan yang dikucurkan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Gresik, Hari Sucipto menambahkan, pihaknya akan terus bekerja keras untuk melakukan upaya tanggap darurat. Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir yang kerap menimpa masyarakat Gresik Utara. "Untuk itu, Bupati Gresik Sambari telah memerintah BPBD untuk membangun tanggul darurat dari karung yang berisi pasir atau tanah liat. Seluruh biaya akan menjadi tanggungan Pemkab Gresik," tandas Hari Sucipto yang juga mantan Kadisperindag dan Kadishub Gresik ini.(Pol)
http://www.kabargresik.com/2012/01/gresik-siaga-banjir.html
0 komentar