Deni_anak terlantar |
Dua balita yang terlantar di desa
Banyutengah kecamatan Panceng di temukan relawan Pusat Pelayanan
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dalam keadaan
mengenaskan, selain mengalami gizi buruk, 2 balita ini juga mengalami
kekerasan yang dilakukan ibu kandungnya.
Dua balita laki-laki yang diamankan;
Novi, 2, serta kakaknya Deni, 5. Sejak beberapa pekan lalu, kedua
balita itu bersama ibunya, Ana, 35, mondar-mandir di Desa Banyu
Tengah. Ironisnya, si ibu yang diduga mengalami gangguan jiwa itu
kerap menyiksa Novi dengan membenturkan ditembok atau mencubit
punggungnya.
Mendapati perlakukan itu, Novi selalu
menangis. Tangisan itu membuat warga Banyu Tengah berempati dengan
memberikan uang maupun makanan. Namun, empati itu berubah menjadi
rasa terganggu, karena pemberian uang itu dipakai beli mainan.
Apalagi, tinggalnya tidak tetap.
“warga banyutengah melaporkan ke
relawn P2TP2A di Panceng. Akhirnya kami mengamankan kedua balita
itu,” jelas Koordinator P2TP2A Gresik, Nur Khosiah, Rabo (14/2).
Si ibu yang jiwanya terganggu tidak
dapat memberikan informasi. Dan, saat ini dibawah ke Rumah Sakit Jiwa
Surabaya.
Novi_balita yang terlantar dan terkena gizi buruk |
Kasie Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Suratidianingsih mengatakan, balita sementara
dititipkan di selter (tempat penampungan) milik Koalisi Perempuan
Gresik. rencananya kedua balita itu akan dititipkan di Ponpes
Bedanten Kecamatan Bungah.
“selain menitipkan anak, kami juga
memantau perkembangan anak tersebut selama di Ponpes. Apabila sang
ibu sudah mampu diajak komunikasi dengan normal, kedua balita beserta
ibunya akan di kembalikan ke keluarganya,” tegas Ningsih.(tikon)
0 komentar