Pemkab Gresik mewaspadai ancaman Anthrax. Hal ini karena beberapa daerah
di luar Jawa Timur beberapa daerah belum bebas penyakit mematikan ini. Agar
tidak kecolongan menjelang pelaksanaan hari raya kurban Pemkab Gresik akan
melakukan Pemeriksaan hewan ternak
Kurban di sentra-sentar penjualan ternak kurban di seluruh Kabupaten Gresik.
Pemeriksaan Hewan Ternak Kurban sebelum disembelih (ante
mortem) pada sentra penjualan hewan kurban di Gresik efektif dilaksanakan mulai
Senin lusa sampai pada hari H. “kami mengerahkan 15 dokter hewan dan paramedis”.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Gresik, Drs. Suyadi, Jum’at (28/10).
Petugas kesehatan hewan ini akan melaksanakan tugasnya dalam 4 kelompok di 4 area penjualan ternak kurban. Masing-masing
kelopmpok pemeriksaan wilayah I yang
diketuai oleh drh. Nunung DS melakukan pemeriksaan di area sekitar Petrokimia,
Giri, dan Tlogodendo. Kelompok II yang diketuai oleh drh. Purdianto melaksanakan
pemeriksaan di area penjualan ternak di sekitar GKB, Bunder dan Suci.
Sedangkan kelompok III yang diketuai
oleh drh. Herman melaksanakan
pemeriksaan di area penjualan ternak kurban di sekitar Tlogopojok, Romo Manyar sampai ke
wilayah Sembayat. Seta kelompok IV yang diketuai oleh drh. Devi Kartikasari
melaksanakan pemeriksaan penjualan hewan kurban di area sekitar Jalan Panglima
Sudirman, Jl. Arief Rahman Hakin (Pasar Senggol), Jalan Veteran dan sekitar
PLTU Gresik.
Tentang tips memilih hewan kurban yang
layak, Kasubdin Peternakan, Ir.Bambang Supranggodo dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Gresik Yang paling penting yaitu syarat sahnya kurban hewan harus
dewasa (poel), yang ditandai dengan tanggalnya gigi. Usia Kambing/domba di atas
1 tahun, sapi/kerbau diatas 2 tahun), tidak kurus, jantan (tidak dikebiri, buah
zakar lengkap 2 buah bentuk dan letak simetris).
Pembeli Hewan ternak kurban sebaiknya
juga bertanya dan dan harus bisa diyakinkan bahwa hewan yang dibeli berasal dari daerah di Jawa
Timur, karena Jawa Timur adalah daerah bebas Antraks. Untuk membantu masyarakat
dalam mengidentifikasi ternak kurban sehat Bambang Supranggodo memberikan tips, katanya”Pemeriksaan ante
mortem ini bisa dilakukan oleh orang awam terutama bagi pembeli hewan kurban,
misalnnya dengan meraba bagian dada, pinggang, ketiak dan yakinkan bahwa tidak
ada pembengkakan. Alat kelamin luar (testis) harus sama dan simetris”. Bambang juga menyarankan, agar jangan membeli
hewan yang sedang demam, diare dengan berak ada darahnya serta pernapasannya
lemah sebab gejala yang demikian itu adalah tanda hewan yang terkena antraks.
Tak hanya sampai disitu, para petugas kesehatan hewan ini
juga mekukan pemeriksaan hewan di tempat penyembelihan yaitu pemeriksaan Post mortem. Pemeriksaan ini dilakukan di
Masjid, Musholllah maupun di kampung-kampung tempat dilaksanakan penyembelihan
hewan kurban.”Kami memeriksa organ hewan yang telah disembelih Ijerohan).
Misalnya pada kelenjar limfe gunanya untuk menemukan peradangan, menemukan
cacing pada pencernaan, paru dan hati. Kalau ditemukan cacing pada organ
tersebut, maka organ tersebut harus diafkir”.
Untuk pemeriksaan postmortem Pihak Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sudah menugaskan
seluruh jajaran petugas peternakan yang ada di kecamatan. Tentang ketersediaan
Ternak Kurban 2011 di Gresik yaitu Sapi 6.000 – 8.000 dari populasi jantan
17.600 ekor. Kambing 11.000 – 12.000 ekor dari populasi jantan 20.147 ekor. serta
domba ada 4.000 – 5000 ekor dari 9064 ekor.(sdm)
0 komentar