Isak tangis haru mengiringi keberangkatan 1.690 calon jemaah haji (CJH) asal gresik di Halaman Kantor Bupati Gresik menuju Asrama Haji Surabaya, Minggu (16/10).
Pemerintah akan memperbaiki pelayanan haji, kalau pada tahun ini kami membantu dari APBD Gresik sebesar Rp. 200 juta, semoga pada tahun-tahun berikutnya bantuan kami akan semakin baik. “Paling tidak kami bisa menggratiskan ongkos perjalanan ke Surabaya, seragam dan tas perlengkapan haji untuk CJH bisa ditanggung APBD, harapan dan janji ini juga didengar oleh ketua DPRD Gresik, Zulfan Hasyim yang ikut hadir disini” ujar Bupati sambil menoleh ke ketua DPRD Gresik yang duduk dideretan kursi Muspida.
Dalam kesempatan itu Bupati Juga berpesan, agar para CJH Gresik menata hati sejak dari tanah air, menjaga nama baik sebagai masyarakat kota santri, menghindari pertengkaran sekecil apapun baik dengan keluarga (suami dan isteri), dan tetap mendoakan kami agar bisa tetap melayani masyarakat dengan baik. “yang paling penting agar per jalanan ibadah haji bapak dan ibu semua diterima Allah menjadi haji Mabrur dan pulang ketanah air menjadi lebih taat dan takwa” papar Bupati dihadapan para CJH Gresik dan ribuan Pengantar yang memadati Halaman Pemkab Gresik.
Dalam keterangannya yang disampaikan oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Dr. Haris Hasanuddin, jumlah CJH Gresik 1.690 jemaah, yang terbagi dalam 5 kelompok terbang (kloter). Masing-masing Kloter 5 sebanyak 53 jemaah, kloter 40 sebanyak 443 jemaah, kloter 41 sebanyak 440 jemaah, kloter 42 sebanyak 444 jemaah, kloter 44 sebanyak 306 jemaah dan kloter 88 sebanyak 4 jemaah.
CJH Gresik yang tidak masuk pada rombongan keberangkatan ini yaitu CJH yang masuk pada kloter 5 sebanyak 53 jemaah dan kloter 88 sebanyak 4 jemaah. CJH Kloter 5 sudah berangkat dan masuk asrama haji pada Senin (3/10), dan berangkat ke tanah suci pada Selasa (4/10) jam 19.00 wib, bersama CJH asal Kabupaten Pamekasan. Sedangkan 4 CJH yang masuk kloter 88 bersama dengan CJH asal Madiun dan Lumajang berangkat pada minggu, (30/10).
Sementara Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Khairuddin Usman mengatakan jumlah CJH yang batal dan tunda berangkat sebanyak 14 orang, dengan rincian 3 orang batal karena meninggal dunia. Tunda berangkat melahirkan karena melahirkan 1 orang, karena sakit 4 orang, dan porsi pasutri 6 orang,”yang dimaksud porsi pasutri karena salah satu antara suami atau isteri tidak masuk pada gelombang pemberangkatan ini, jadi mereka menunda untuk tahun berikutnya agar bisa bersama-sama” paparnya.
Panjang dan lamanya antrian Calon Jemaah Haji (CJH) Gresik untuk berangkat ke Tanah Suci yang sampai pada tahun 2021 membuat Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto bangga. “berarti tingkat perekonomian masyarakat Gresik sangat bagus. Namun dengan panjangnya antrian, kami berdoa dan berharap ada kebijakan khusus, agar antrian CJH Gresik ini tidak terlalu lama” Harapan Bupati(tik)
Pemerintah akan memperbaiki pelayanan haji, kalau pada tahun ini kami membantu dari APBD Gresik sebesar Rp. 200 juta, semoga pada tahun-tahun berikutnya bantuan kami akan semakin baik. “Paling tidak kami bisa menggratiskan ongkos perjalanan ke Surabaya, seragam dan tas perlengkapan haji untuk CJH bisa ditanggung APBD, harapan dan janji ini juga didengar oleh ketua DPRD Gresik, Zulfan Hasyim yang ikut hadir disini” ujar Bupati sambil menoleh ke ketua DPRD Gresik yang duduk dideretan kursi Muspida.
Dalam kesempatan itu Bupati Juga berpesan, agar para CJH Gresik menata hati sejak dari tanah air, menjaga nama baik sebagai masyarakat kota santri, menghindari pertengkaran sekecil apapun baik dengan keluarga (suami dan isteri), dan tetap mendoakan kami agar bisa tetap melayani masyarakat dengan baik. “yang paling penting agar per jalanan ibadah haji bapak dan ibu semua diterima Allah menjadi haji Mabrur dan pulang ketanah air menjadi lebih taat dan takwa” papar Bupati dihadapan para CJH Gresik dan ribuan Pengantar yang memadati Halaman Pemkab Gresik.
Dalam keterangannya yang disampaikan oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Dr. Haris Hasanuddin, jumlah CJH Gresik 1.690 jemaah, yang terbagi dalam 5 kelompok terbang (kloter). Masing-masing Kloter 5 sebanyak 53 jemaah, kloter 40 sebanyak 443 jemaah, kloter 41 sebanyak 440 jemaah, kloter 42 sebanyak 444 jemaah, kloter 44 sebanyak 306 jemaah dan kloter 88 sebanyak 4 jemaah.
CJH Gresik yang tidak masuk pada rombongan keberangkatan ini yaitu CJH yang masuk pada kloter 5 sebanyak 53 jemaah dan kloter 88 sebanyak 4 jemaah. CJH Kloter 5 sudah berangkat dan masuk asrama haji pada Senin (3/10), dan berangkat ke tanah suci pada Selasa (4/10) jam 19.00 wib, bersama CJH asal Kabupaten Pamekasan. Sedangkan 4 CJH yang masuk kloter 88 bersama dengan CJH asal Madiun dan Lumajang berangkat pada minggu, (30/10).
Sementara Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Kabupaten Gresik, Khairuddin Usman mengatakan jumlah CJH yang batal dan tunda berangkat sebanyak 14 orang, dengan rincian 3 orang batal karena meninggal dunia. Tunda berangkat melahirkan karena melahirkan 1 orang, karena sakit 4 orang, dan porsi pasutri 6 orang,”yang dimaksud porsi pasutri karena salah satu antara suami atau isteri tidak masuk pada gelombang pemberangkatan ini, jadi mereka menunda untuk tahun berikutnya agar bisa bersama-sama” paparnya.
Panjang dan lamanya antrian Calon Jemaah Haji (CJH) Gresik untuk berangkat ke Tanah Suci yang sampai pada tahun 2021 membuat Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto bangga. “berarti tingkat perekonomian masyarakat Gresik sangat bagus. Namun dengan panjangnya antrian, kami berdoa dan berharap ada kebijakan khusus, agar antrian CJH Gresik ini tidak terlalu lama” Harapan Bupati(tik)
0 komentar