Sampai akhir September 2011, Pemkab Gresik menyiapkan bantuan 250 tangki
air bersih untuk Desa yang mengalami kekeringan di 8 (delapan) Kecamatan. “pelaksanaannya
menunggu laporan permintaan droping air bersih dari kecamatan. Dipastikan dalam
minggu ini laporan itu sudah masuk semua” Pernyataan ini disampaikan oleh
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Ir. Hari
Sucipto , Selasa (13/9).
Delapan Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Dukun, Bungah,
Manyar, Duduksampeyan, Cerme, Benjeng, Balongpanggang dan Kedamean. ”Saat ini kami masih menginventarisir setiap
laporan yang masuk dari Kecamatan-kecamatan untuk menentukan desa mana saja
yang membutuhkan droping air bersih” ujarnya.
Untuk sementara laporan yang sudah masuk masih 2 kecamatan
yaitu Kecamatan Cerme yang memintakan air untuk 8 desa dan kecamatan Dukun yang
minta droping air untuk 15 desa. Untuk beberapa Kecamatan yang lain, beberapa
hari kedepan minggu ini dipastikan akan segera memasukkan laporannya. Mengingat
kami sudah mengkoordinasikan tentang hal itu” ujar Hari pasti.
Memang sejak masuk bulan Agustus 2011, kami sudah menerima
laporan kekeringan dibeberapa wilayah. Laporan awal masuk dari kecamatan
Sidayu. Disana kami sudah melaksanakan droping air bersih untuk 14 desa yang
membutuhkan. “pelaksanaan dropingnya sudah pada Agustus lalu”. Ditambahkan oleh
mantan Sekretaris DPRD tersebut, dari pengalaman droping air di Sidayu. Kami
merasa pembagian air tersebut kurang optimal, karena tidak adanya tandon air
didesa.
Solusinya adalah pembangunan tandon air di desa. Dengan
adanya tendon air di tiap desa kekeringan, pasti banyak warga yang bisa
terlayani. Pembagian air dari jirigen per jirigen atau dari rumah kerumah
sangat memakan waktu. Belum lagi kerugian tercecernya air saat pembagian
tersebut. Agar lebih efektif, Kedepan Pihak Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, merencanakan untuk membangun tandon air bersih di desa-desa yang rawan
kekeringan. “kalau perlu untuk mengurangi kelangkaan air bersih, kami terus
mencari sumber air baru untuk dibuatkan sumur bor, terutama pada daerah yang minus
air bersih. Karena bencana kelangkaan
air bersih ini terjadi hampir tiap tahun” ungkapnya.
Tentang
pihak lain yang akan ikut memberikan bantuan droping air bersih ini,
Hari menghimbau agar tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah. Hal ini untuk menghindari bantuan yang tumpang tindih.
Selama ini memang ada bantuan dari PMI Gresik yang ikut memberikan
droping air bersih, kami sangat berterima kasih. Namun sebelumnya kami
menyarankan agar tangki pengiriman air ini sebaiknya berkapasitas 5000
liter, buka yang 8000 liter. kerena volume jalan masuk pada desa yang
kekeringan itu hanya bisa dilalui oleh truk tangki dengan kapasitas 5000
liter." pungkas Hari(sdm)
0 komentar