Untuk mengantisipasi sebaran serangan ulat bulu di Gresik agar tidak meluas, Dinas` Pertanian Gresik membuka hotline khusus. Silahkan menghubungi koordinator Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Gresik di nomor HP. 081330126810, Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Pertanian Agus Joko waluyo, Selasa (25/4).
Menurut Agus, latar belakang respon Dinas pertanian ini terkait adanya informasi masyarakat yang masuk ke Dinas pertanian tentang merebaknya serangan ulat bulu di Kabupaten Gresik. Dinas` pertanian Gresik langsung meresponnya dengan menurunkan tim ke lokasi terindikasi. “Setidaknya sudah 4 tempat yang telah di ambil tindakan pengendalian yaitu di Desa Laban dan desa Setro keduanya di kecamatan Menganti, Desa Ngebret Kecamatan Cerme dan satu lagi di wilayah Kecamatan Sidayu ” ujar Agus.
Laporan warga di desa Ngebret, Cerme. ditindak lanjuti oleh Pemda Gresik dengan menurunkan Tim POPT Dinas Pertanian bersama PT Petrokimia Kayaku selaku produsen Formulator Pestisida di Gresik.
Tim yang turun ke lapangan akhirnya memantau Serangan ulat bulu ada pada salah satu pohon keres. kemudian pohon tersebut di potong dan di musnahkan. “setelah kami teliti tidak ada pohon lain yang terindikasi. Dengan keadaan tersebut kami hanya memberikan bantuan pestisida kepada Kades setempat untuk mengantisipasi apabila ada serangan berikutnya” tambah Agus.
Menanggapi beberapa informasi dan temuan yang ada dilapangan, Agus menyimpulkan bahwa serangan ulat bulu di Gresik masih dalam taraf wajar seperti biasaanya. “masih belum dalam yang mengkhawatirkan. Pengendaliannya masih bisa diupayakan dengan pengendalian alami yaitu dengan musuh alami. Namun kami tetap mewaspadai akan timbulnya serangan itu." terang Agus. (sdm)
Laporan warga di desa Ngebret, Cerme. ditindak lanjuti oleh Pemda Gresik dengan menurunkan Tim POPT Dinas Pertanian bersama PT Petrokimia Kayaku selaku produsen Formulator Pestisida di Gresik.
Tim yang turun ke lapangan akhirnya memantau Serangan ulat bulu ada pada salah satu pohon keres. kemudian pohon tersebut di potong dan di musnahkan. “setelah kami teliti tidak ada pohon lain yang terindikasi. Dengan keadaan tersebut kami hanya memberikan bantuan pestisida kepada Kades setempat untuk mengantisipasi apabila ada serangan berikutnya” tambah Agus.
Menanggapi beberapa informasi dan temuan yang ada dilapangan, Agus menyimpulkan bahwa serangan ulat bulu di Gresik masih dalam taraf wajar seperti biasaanya. “masih belum dalam yang mengkhawatirkan. Pengendaliannya masih bisa diupayakan dengan pengendalian alami yaitu dengan musuh alami. Namun kami tetap mewaspadai akan timbulnya serangan itu." terang Agus. (sdm)
0 komentar