Jelang Hari Raya Qurban, warga Gresik harus lebih jeli dalam memilih hewan qurban. Sebab tiap tahun ditemukan adanya hewan Qurban yang dijual tidak lauat Qurban.
Kasubdin Peternakan, Ir. Susanto dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik mewanti-wanti masyarakat Gresik agar lebih berhati-hati untuk memilih hewan ternak kurban. Melalui kabag Humas Andhy Hendro Wijaya, Ir. Susanto mengatakan. Yang paling penting untuk syarat sahnya qurban hewan harus dewasa (poel), yang ditandai dengan tanggalnya gigi. Usia Kambing/domba di atas 1 tahun, sapi/kerbau diatas 2 tahun), tidak kurus, jantan (tidak dikebiri, buah zakar lengkap 2 buah bentuk dan letak simetris).
Pembeli Hewan kurban sebaiknya bertanya dan yakinlah bahwa hewan yang dibeli berasal dari daerah di Jawa Timur, karena Jawa Timur adalah daerah bebas Antraks. Untuk membantu masyarakat dalam mengidentifikasi ternak kurban sehat Susanto memberikan tips, katanya”Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh orang awam terutama bagi pembeli hewan kurban, misalnnya dengan meraba bagian dada, pinggang, ketiak dan yakinkan bahwa tidak ada pembengkakan. Alat kelamin luar (testis) harus sama dan simetris.” ujarnya yakin. Susanto juga menyarankan, agar jangan membeli hewan yang sedang demam, diare dengan berak ada darahnya serta pernapasannya lemah sebab gejala yang demikian itu adalah tanda hewan yang terkena antraks.
Mulai tanggal 10 Nopember nanti Supdin Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik akan mulai memeriksa hewan ternak di sentra penjualan ternak. Pemeriksaan ini untuk mengantisipasi terjangkitnya zoonosis (penyakit hewan). Ada dua macam pemeriksaan yaitu pemeriksaan ante mortem dan post mortem. Kami akan membagi 4 Tim yang akan memeriksa 4 area penjualan. Wilayah I bertugas di area sekitar Petrokimia, Giri, dan Tlogodendo, Wilayah II bertugas di GKB, Bunder dan Suci. Wilayah III bertugas di Tlogopojok, Romo Manyar sampai Sembayat dan Wilayah IV bertugas di sekitar Jalan Panglima Sudirman, Jl. Arief Rahman Hakin (Pasar Senggol), Jalan Veteran dan sekitar PLTU Gresik
Sedangkan pada Hari H saat hari raya Idul Adha, akan dilakukan pemeriksaan Post mortem yaitu pemeriksaan di tempat penyembelihan yang biasanya dilakukan di Masjid, Musholllah maupun di kampung-kampung. Pemeriksaan ini dilakukan pada hewan yang telah disembelih. ”Kami memeriksa pada organ hewan yang telah disembelih. Misalnya pada kelenjar limfe gunanya untuk menemukan peradangan, menemukan cacing pada pencernaan, paru dan hati. Kalau ditemukan cacing pada organ tersebut, maka organ tersebut harus diafkir.(din)
Pembeli Hewan kurban sebaiknya bertanya dan yakinlah bahwa hewan yang dibeli berasal dari daerah di Jawa Timur, karena Jawa Timur adalah daerah bebas Antraks. Untuk membantu masyarakat dalam mengidentifikasi ternak kurban sehat Susanto memberikan tips, katanya”Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh orang awam terutama bagi pembeli hewan kurban, misalnnya dengan meraba bagian dada, pinggang, ketiak dan yakinkan bahwa tidak ada pembengkakan. Alat kelamin luar (testis) harus sama dan simetris.” ujarnya yakin. Susanto juga menyarankan, agar jangan membeli hewan yang sedang demam, diare dengan berak ada darahnya serta pernapasannya lemah sebab gejala yang demikian itu adalah tanda hewan yang terkena antraks.
Mulai tanggal 10 Nopember nanti Supdin Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik akan mulai memeriksa hewan ternak di sentra penjualan ternak. Pemeriksaan ini untuk mengantisipasi terjangkitnya zoonosis (penyakit hewan). Ada dua macam pemeriksaan yaitu pemeriksaan ante mortem dan post mortem. Kami akan membagi 4 Tim yang akan memeriksa 4 area penjualan. Wilayah I bertugas di area sekitar Petrokimia, Giri, dan Tlogodendo, Wilayah II bertugas di GKB, Bunder dan Suci. Wilayah III bertugas di Tlogopojok, Romo Manyar sampai Sembayat dan Wilayah IV bertugas di sekitar Jalan Panglima Sudirman, Jl. Arief Rahman Hakin (Pasar Senggol), Jalan Veteran dan sekitar PLTU Gresik
Sedangkan pada Hari H saat hari raya Idul Adha, akan dilakukan pemeriksaan Post mortem yaitu pemeriksaan di tempat penyembelihan yang biasanya dilakukan di Masjid, Musholllah maupun di kampung-kampung. Pemeriksaan ini dilakukan pada hewan yang telah disembelih. ”Kami memeriksa pada organ hewan yang telah disembelih. Misalnya pada kelenjar limfe gunanya untuk menemukan peradangan, menemukan cacing pada pencernaan, paru dan hati. Kalau ditemukan cacing pada organ tersebut, maka organ tersebut harus diafkir.(din)
0 komentar